PROFIL

Foto saya
Medan, Sumatera Utara, Indonesia
BADAN HUKUM : 518/30/BH/II.14/VII/2012. Berdiri tanggal 15 April 2012. SEKRETARIAT : Jl. A. Sani Muthalib Gg. Sukarela No. 11 Kel. Terjun, Kec. Medan Marelan, Kota Medan, PENGURUS : Ketua I Eko Hendra, Ketua II Erni, Sekretaris I Bambang Sutrisno, Sekretaris II Rina Yanti, Bendahara Rosita.

Selasa, 03 Desember 2013

Bisnis Yang Cocok Untuk Mahasiswa dengan Modal Kecil

Menjadi seorang pengusaha bisa dilakukan oleh siapa saja, termasuk kalangan mahasiswa yang memiliki modal cukup terbatas. Kreativitas yang mereka miliki serta luasnya pengetahuan yang didapatkannya di bangku perkuliahan, menjadi bekal mahasiswa untuk menyiasati minimnya modal usaha yang mereka miliki.
Keinginan untuk terjun di dunia usaha memang cukup sering kita temui dalam diri anak muda, terutama bagi mereka yang berstatus sebagai mahasiswa. Meski untuk bisa menekuni bisnis sampingan di sela-sela jam perkuliahan tidaklah semudah teori yang dikatakan, namun semangat entrepreneur yang tertanam dalam dirinya cukup membantu mereka untuk menghadapi segala kendala usaha dengan mudah.
Nah, bagi Anda yang ingin menekuni bisnis sampingan di sela-sela kesibukan utamanya menuntut ilmu di bangku perkuliahan, tidak ada salahnya bila Anda mengangkat potensi bisnis di daerah asal Anda sebagai salah satu ide bisnis yang cocok untuk mahasiswa dengan modal kecil.

Target pasar yang dibidik

Mengingat hampir semua mahasiswa merupakan perantau yang berasal dari berbagai penjuru daerah, tentunya masing-masing dari mereka memiliki adat, budaya, makanan khas, hingga souvenir-souvenir unik yang berbeda-beda. Memanfaatkan peluang tersebut, Anda bisa mendapatkan tambahan uang saku dengan memasarkan produk-produk unik seperti aneka kerajinan tangan daerah maupun oleh-oleh khas dari kota asal Anda di lingkungan kampus tempat Anda menuntut ilmu.
Untuk menjalankan ide bisnis tersebut, Anda bisa mulai membawa beberapa sampel produk dari kampung halaman Anda. Dari situ, Anda bisa mulai membidik teman-teman di lingkungan kampus ataupun teman di sekitar kost-kostan sebagai pangsa pasar yang cukup menjanjikan. Contohnya saja bila Anda seorang mahasiswa yang berasal dari Pulau Dewata Bali bisa memasarkan kain Bali atau sandal Bali yang belakangan ini digemari masyarakat luas. Atau bila misalnya Anda mahasiswa dari Provinsi Lampung, maka tak ada salahnya bila Anda mulai memasarkan kopi Lampung atau keripik pisang Lampung untuk mendapat tambahan uang jajan setiap bulan.

Sumber : bisnisukm.com

Senin, 02 Desember 2013

Koperasi & UKM Diminta tak Andalkan Bantuan Pemerintah

Pengelola Koperasi dan UKM diharapkan tidak selalu mengandalkan bantuan pemerintah untuk mengembangkan usaha. Koperasi dan UKM disarankan lebih memperkuat modal sendiri agar mampu berkembang.  

Abdul Kadir Damanik, Staf Ahli Menteri Bidang Penerapan Nilai Dasar Koperasi, Kementerian Koperasi dan UKM, mengatakan hal itu pada sosialisasi UU No. 17/2012 tentang Koperasi di Badung, Bali, seperti dilaporkan Bagian Hubungan Masyarakat instansi itu.
 
"Setiap orang yang memulai usaha seharusnya atau selayaknya didukung modal awal. Oleh karena itu, pemerintah tidak bisa membantu pelaku koperasi dan usaha kecil dan menengah (KUKM) secara optimal," katanya. Apabila usaha sudah berkembang, maka pemerintah baru bisa memberi bantuan perkuatan modal. Bantuan tersebut bisa berupa pinjaman, tetapi yang harus diketahui, bantuan itu tidak bisa selalu mengandalkan pemerintah, karena APBN terbatas.

Di satu sisi, pelaku usaha sektor riil yang terkait dengan KUKM jumlahnya sangat banyak. Jadi, KUKM tidak bisa tergantung terus kepada anggaran pemerintah. Pelaku usaha KUKM harus bisa berkreasi memperkuat permodalannya sendiri. 

Abdul Kadir menjelaskan pemerintah pernah membentuk lembaga jaminan kredit koperasi untuk membantu mengembangkan usahanya dengan skala pinjaman terbatas. Namun, sejalan dengan perjalanan waktu, lembaga tersebut kini berubah menjadi lebih kuat.

Sumber : Bisnis Indonesia

Medan Tuan Rumah Harkopnas 2014

 Kota Medan akan menjadi tuan rumah pelaksanaan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke 67 tahun 2014. Harkopnas akan diikuti seluruh kabupaten/kota se Indonesia yang berlangsung sekitar satu minggu pada bulan Juli 2014 dan akan dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY).

Hal ini dicetuskan Kepala Dinas Koperasi Kota Medan H Tunggar saat menghadiri rapat di ruang Komisi C DPRD Medan dalam pembahasan Ranperda Kota Medan tentang R APBD Pemko Medan TA 2014. Rapat ini dipimpin Ketua Komisi C DPRD Medan A Hie didam

Dikatakan Tunggar, untuk mendukung pelaksanaan Harkopnas nanti, pihaknya mengalokasikan biaya pelsaksanaan di APBD Kota Medan sebesar Rp 5, 3 Miliar. Untuk itu Tunggar sangat berharap dukungan DPRD Medan terutama pihak keamanan demi suksesnya pelaksanaan akbar nanti.

Ketua Komisi C DPRD Medan A Hie mengatakan, Pemko Medan melalui Dinas Koperasi harus dapat memanfaatkan kegiatan tersebut dengan maksimal. Begitu juga dengan promosi produk hasil kerajinan daerah Kota Medan supaya dipersiapkan dengan matang.

Masih terkait promosi hasil kerajinan produk unggulan di Kota Medan, Kepada Pemko Medan, A Hie berharap supaya segera menyediakan lokasi yakni Usaha Kredit Menengah (UKM) Central di Kota Medan. Lokasi sentral UKM nanti bisa menjadi tempat promosi seluruh hasil kerajinan daerah. Sehingga produk hasil kerajinan Kota Medan punya daya saing yang tinggi terhadap daerah lain dan mudah didapat bagi wisatawan. "Pemko Medan harus segera menyediakan pusat UKM Centre," ujar politisi Demokrat ini.
pingi Sekretaris Irwanto Tampubolon dan anggota Abd Rani, Kuat Surbakti dan Ilhamsyah.

Sumber : Harian MedanBisnis