PROFIL

Foto saya
Medan, Sumatera Utara, Indonesia
BADAN HUKUM : 518/30/BH/II.14/VII/2012. Berdiri tanggal 15 April 2012. SEKRETARIAT : Jl. A. Sani Muthalib Gg. Sukarela No. 11 Kel. Terjun, Kec. Medan Marelan, Kota Medan, PENGURUS : Ketua I Eko Hendra, Ketua II Erni, Sekretaris I Bambang Sutrisno, Sekretaris II Rina Yanti, Bendahara Rosita.

Jumat, 18 Mei 2012

2012, LPDB Salurkan Dana Koperasi di Kantong-Kantong Kemiskinan

Pihak Lembaga Penyaluran Dana Bergulir (LPDB) Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM) Kementerian Koperasi dan UKM  akan menyalurkan dana bergulir pada tahun 2012, khusus untuk koperasi-koperasi di daerah-daerah yang angka kemiskinan dan pengganggurannya tinggi.

"Kita sudah data koperasi-koperasi di kantong-kantong kemiskinan. Ini penting karena dana bergulir untuk menanggunglangi kemiskinan dan pengangguran," kata Dirut LPDB, Kemas Danial, baru-baru ini.
     
Ia mengatakan, dana yang tersedia di LPDB untuk membantu usaha kecil, mikro dan menengah pada 2012 sebesar Rp 3 triliun. "Kami akan gunakan dana ini untuk mengurangi angkat kemiskinan dan pengangguran," kata dia.
    
Menurut Kemas, targetnya di tahun 2012 dana sebesar Rp 1 triliun akan menciptakan 342.000 Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Berarti kalau dana Rp 3 triliun tersalur pada tahun 2012, maka akan tercipta 1.026.000 UKM. Kalau satu UKM mempekerjakan dua pekerja saja maka pada pada tahun 2012 dengan dana Rp 3 Triliun maka akan memperkerjakan 2.052.000 orang penganggur.
     
Kemas menambahkan, pada tahun 2011, pihaknya hanya menciptakan 728 UKM untuk dana sebesar Rp 1 triliun.
   
Ketika ditanya mengenai program pemerintah membantu calon TKW di luar negeri untuk berwira usaha, ia mengatakan, pada tahun 2012 targetnya akan menciptakan 1.000 waralaba. "Kalau kepercayaan memberdayakan mantan TKW ini diserahkan sepenuhnya kepada kita, maka kita akan memperkerjakan mereka di waralaba yang akan kita dirikan," kata dia.

LPDB-KUMKM ke depan diharapkan dapat menjadi lembaga terkemuka di bidang pelayanan pemberian pinjaman atau pembiayaan baik nasional maupun internasional.


Sumber : Suara Pembaruan

Bainun, Kembangkan Usaha Ayam Potong Syariah

Ayam potong syariah yang sudah beberapa tahun ini mulai dipasarkan ternyata banyak diminati pembeli terutama mereka yang menginginkan kebersihan dan kesehatan ayam yang dibelinya. Dalam satu hari penjualan ayam potong syariah bisa mencapai 80 ekor lebih bahkan jika ada pesanan untuk pesta bisa mencapai 150 ekor per harinya.

Ditemui di kediamannya yang juga sekaligus sebagai lokasi berjualan, Bainun (59) yang beralamat di Jalan Marelan Raya Pasar V Kelurahan Rengas Pulau Kecamatan Medan Marelan mengakui bahwa usaha daging ayam potong Syariah ini sudah dijalaninya sejak dua tahun lalu. "Dan sampai hari ini alhamdulillah banyak yang beli dan pesan," ungkapnya.
Sebelum berjualan ayam potong syariah ini, dirinya beserta keluarga memang sudah memiliki usaha penjualan daging ayam potong, tetapi masih dengan cara-cara lama.

Setelah ada arahan dari anaknya untuk mengikuti cara-cara penyembelihan dan penjualan secara islami, dirinya kemudian menerapkan usaha ini dengan cara syariah. Selain dari anaknya, ia juga mendapat masukan dari agen pemasok ayam kepadanya untuk menerapkan bisnis penjualan ayam potong secara syariah, mulai dari pemotongan hingga penjualannya.

Dijelaskan Baimun, agar usaha penjualan ayam potongnya bisa sesuai dengan ajaran syariah Islam, untuk pemotongan ayam harus menghadap kiblat dan membaca basmalah. Hewan dipotong sampai mati pas pada urat lehernya.

Setelah mati, darah ayam dibiarkan hingga habis baru kemudian dicuci dengan menggunakan air mengair dan selanjutnya baru dikuliti. "Kita usahakan semua sesuai ajaran Islam, jadi tidak mengecewakan konsumen," tegasnya.

Untuk menjamin usaha yang dijalankannya sesuai dengan syariah, setiap bulan pihak MUI Medan juga terus melakukan pengecekan ke tempat usahanya dan selalu memeriksa tata cara penyembelihan yang dilakukan serta penjualannya.

Mengenai harga jual, Baimun mengaku ia juga tetap mengikuti harga pasar. "Saat ini saya menjual ayam potong syariah ini seharga Rp 24.000 per kg. kalau harganya tak jauh beda dengan harga ayam potong yang banyak dijual pedagang-pedagang lainnya. Kalaupun ada beda paling hanya sekitar Rp500 hingga Rp1000 per kg. Namun kelebihannya, ayam potong yang kita jual terjamin kehalalan dan kebersihannya untuk dikonsumsi bagi konsumen muslim," ujarnya.

Sumber : Harian MedanBisnis

Kamis, 17 Mei 2012

Binahong, Herba Berkhasiat Luar Biasa

BINAHONG (Anredera cordifolia ) adalah tanaman herba dari daratan Tiongkok yang dikenal dengan nama asli Dheng San Chi. Tumbuhan ini telah dikenal memiliki kasiat penyembuhan yang luar biasa dan telah ribuan tahun dikonsumsi oleh bangsa Tiongkok, Korea, Taiwan dan lain-lain.
Di kawasan Asia Tenggara, tumbuhan menjalar dan mencapai panjang hingga 5 meter ini merupakan konsumsi wajib penduduk Vietnam ketika melawan invansi Amerika, namun sayangnya tanaman ini masih sangat jarang di daerah Indonesia.
Di sini, tanaman ini masih sangat asing. Namun Binahong sudah dapat dijumpai di kebun tanaman obat-obatan milik Mak Intan di Pasar Satu Tengah, Lingkungan 5 Kelurahan Tanah 600 Kecamatan Medan Marelan.
“Seluruh bagian tanaman ini berkasiat, mulai dari akar, batang dan daunnya. Pemanfaatanya bisa direbus atau dimakan sebagai lalapan untuk daunnya,” kata Mak Intan.
Seorang pemerhati tanaman obat-obatan, Ratna, mengatakan khasiat Binahong sangat besar untuk anti oksidan. “Untuk luka bakar, atau setelah operasi, tanaman ini bias digunakan. Khasiatnya terbukti, tidak ada bekas luka atau cacat,” ujar istri dokter ini.
Dia pun mengungkapkan, buah Binahong bisa dijus dan airnya diminum untuk mengobati luka dalam. “Bahkan penduduk China sering menggunakannya untuk campuran makan mie,” ungkapnya.
Berdasarkan literature, khasiat Binahong lainnya adalah untuk melancarkan dan menormalkan peredaran dan tekanan darah, mencegah stroke, maag, asam urat, menambah dan mengembalikan vitalitas daya tahan tubuh, wazir (ambeien), melancarkan buang air kecil, buang air besar, diabetes dan lain-lain. Kasiat tambahannya adalah untuk mengobati sariawan berat, pusing-pusing dan sakit perut.
Kini Binahong bisa menjadi salahsatu koleksi tanaman pekarangan, atau bagi pembudidaya bisa dikembangkan untuk usaha tanaman berkhasiat obat. Apalagi tumbuhan ini mudah tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi dengan perbanyakan melalui biji atau secara vegetatif melalui akar rimpangnya.

Selasa, 15 Mei 2012

Kelompok Tani Sadar Kembangkan Produk Organik

Sumber pangan yang sehat semakin banyak diminati oleh masyarakat. Ini dapat menjadi indikasi bahwa ketersediaan sumber pangan yang sehat juga harus diadakan agar pasokan sumber pangan tersebut tersedia. Salah satu upaya konkret untuk menyediakan sumber pangan sehat tersebut adalah dengan membuat sistem pertanian yang tidak menggunakan pupuk-pupuk kimia sintetik.
Menteri Pertanian bersama Walikota Medan saat meninjau pertanian organik.

Hal itu dikatakan Ketua Kelompok Tani Sadar, Marioto, saat ditemui di lokasi pertanian perkotaan atau yang dikenal dengan istilah asingnya urban farming di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan.

Di lokasi yang pada akhir Maret lalu dikunjungi Menteri Pertanian Suswono. "Kita sengaja untuk tidak lagi menggunakan bahan-bahan kimia sintetik untuk tanaman pangan dan kami komitmen untuk membuat pertanian organik dan ramah lingkungan," katanya.

Ia menjelaskan, sumber organik untuk pertanian salah satunya dengan menggunakan pupuk kandang yang diolah dan dikelola oleh Kelompok Tani Sadar. Dikatakannya, pupuk kandang tersebut dihasilkan dari kotoran ternak sapi yang kumudian diolah sedemikian rupa sehingga dapat dijadikan pupuk yang menyuburkan tanah tanpa harus merusaknya. "Pupuk organik tidak seperti pupuk kimia, yang dapat merusak lingkungan dalam waktu yang lama," katanya.

Marioto menerangkan, untuk ketersediaan pupuk organik, dalam seminggu bisa diproduksi sebanyak 2 ton. Dengan demikian, semua produk pertanian sayuran yang dihasilkan merupakan organik.

Sumber : Harian MedanBisnis

Cegah Penipuan, Pemerintah Perketat Pengawasan Koperasi

Pemerintah akan melakukan pengawasan secara intensif terhadap operasional koperasi simpan pinjam maupun unit simpan pinjam yang baru berdiri untuk mengurangi berbagai kasus penipuan menimpa debitor seperti pelarian dana hingga miliaran rupiah. Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya KUKM Kementerian Koperasi dan UKM, I Wayan Dipta, mengemukakan pengawasan diintensifkan terhadap operasional koperasi simpan pinjam dan unit siman pinjam (KSP/USP) yang baru berdiri, karena penyimpangan cenderung dilakukan kelompok ini.
”Jadi, pengawasan yang lebih intensif akan dilakukan terhadap KSP/USP berdasarkan fenomena yang terjadi selama ini. Bagi unit KSP/USP yang telah lama eksis justru jarang dilaporkan melakukan penipuan,” katanya. Ke depan, produk-produk lembaga keuangan koperasi yang baru berdiri, dan hendak diluncurkan ke masyarakat, harus dilaporkan kepada pejabat pengawas KSP/USP. Dalam hal ini pejabat terkait pada Dinas Koperasi dan UKM setempat.
Menurut dia, pengawasan ini untuk mewujudkan peningkatan kinerja yang akan diimplementasikan melalui sistem berbasis teknologi informasi (IT). Perangkatnya telah disusun dan dalam waktu dekat diberlakukan kepada seluruh operasional KSP/USP. Berdasarkan catatan pada Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah KSP/USP per 31 Maret 2012, jumlahnya mencapai 72.037 unit. Sedangkan jumlah anggotanya mencapai 6.789.180 orang. Volume pinjaman sebesar Rp19,2 triliun.
Apabila populasi koperasi yang bergerak di bidang hasa keuangan sebanyak itu tidak didukung sistem pengawasan memadai, I Wayan Dipta khawatir bisa dimanfaatkan pihak tertentu melakukan penyelewengan dengan mengeksploitasi badan hokum koperasi yang dimiliki. Penipuan terhadap debitor yang dilakukan koperasi tidak bertanggungjawab pada awal tahun ini terjadi di Badung (Bali) oleh Koperasi Masyarakat Adil Sejahtera, Koperasi Langit Biru di Tangerang (Banten) dan Koperasi Serba Usaha Himpunan Abang  Beca di Sumatra Utara.
“Beberapa kasus tersebut menjadi preseden kurang baik terhadap citra koperasi yang bergerak di jasa keuangan. Karena itu diperlukan peningkatan pengawasan terhadap pelaksanaan simpan pinjam oleh koperasi,” ungkap Wayan Dipta. Adapun beberapa sistem yang akan dilakukan ke depan adalah sistem pengawasan internal (SPI) sesuai standar operasional prosedur (SOP). Sebelum SOP dilaksanakan perlu disusun aspek atau unsur pelanggaran, sehingga badan pengawas dapat menindak tegas menjatuhkan sanksi.

Sumber : Bisnis Indonesia
PDF Print E-mail



Senin, 14 Mei 2012

Tim Penilai Apresiasi Kinerja Perangkat Kelurahan Tanah 600

Tim penilai kelurahan terbaik tingkat Kota Medan menyambangi Kelurahan Tanah 600, Kecamatan Medan Marelan, Jumat (11/5) kemarin, guna mendengar secara langsung pemaparan berbagai kegiatan yang telah dilakukan di kelurahan tersebut.
Tim beranggotakan sejumlah pejabat instansi terkait yang berhubungan dengan pembangunan wilayah, seperti dari Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Kesehatan, Dinas Pendapatan Daerah, Dinas Pertanian Perikanan dan Kelautan serta Tim Penggerak PKK, secara umum mengapresiasi kinerja yang telah dilakukan perangkat Kelurahan Tanah 600 yang bersama masyarakat telah bahu-membahu melakukan pembangunan di berbagai bidang.
Sebelumnya Lurah Tanah 600, Herwan HB SE, mengatakan pihaknya menerima surat pemberitahuan dari camat bahwa kelurahan mereka menjadi satu dari dua kecamatan di Medan Marelan yang akan dinilai untuk memperebutkan predikat kelurahan terbaik Kota Medan.
“Satu kelurahan lagi adalah Rengas Pulau. Pada dasarnya kami berterima kasih, dan ini memotivasi kami untuk memperoleh hasil yang terbaik,” ujar Herwan.
Dia pun memaparkan pembanguan di berbagai sendi kehidupan masyarakat, mulai dari ekonomi, sosial, budaya serta agama, yang menurutnya sudah berada pada taraf lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. “Ini semua berkat kerjasama dan sumbangsih seluruh lapisan masyarakat. Dalam membangun, kami berpedoman pada kerjasama antara pemerintah, organisasi kemasyarakatan dan organisasi kepemudaan, para tokoh masyarakat dan alim ulama, termasuk masyarakat itu sendiri sehingga terjalin rasa kebersamaan untuk kepentingan bersama,” paparnya.
Utamanya peran serta wanita, sebagai elemen penting dalam pembangunan sosial ekonomi masyarakat. Dipaparkan Ketua TP PKK Kelurahan Tanah 600, Erliana Herwan HB, sinkronisasi kegiatan kaum wanita dalam wadah PKK, dijabarkan pada tugas masing-masing kelompok kerja (pokja) yang mengurusi bidangnya masing-masing.
“Kaum ibu di kelurahan kami telah aktif dalam berbagai kegiatan, seperti pembinaan rumah tangga, peningkatan gizi keluarga, pengembangan ekonomi melalui pendidikan keterampilan usaha, dan lain-lain yang ksemuanya dicapai melalui berbagai pendidikan serta pelatihan bekerjasama dengan instansi dan lembaga terkait,” ujarnya.
Seluruh anggota tim, akhirnya menyampaikan tanggapan, pada dasarnya meminta pembangunan yang telah dilakukan di Kelurahan Tanah 600 terus dilanjutkan dan ditingkatkan hingga benar-benar merasuk ke berbagai sendi kehidupan masyarakat.
Seperti diharapkan salah seorang anggota tim, Pandidikan Hasibuan SH. Kabid UMKM pada Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan ini meminta kegiatan ekonomi lewat pengembangan koperasi dan UMKM terus ditingkatkan. “Utamanya koperasi, harus ada dan menjadi wadah peningkatan ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Ini ditanggapi Ketua Koperasi Masyarakat Sejahtera, Purwanto. Dia mengatakan, koperasi yang dipimpinnya memang baru terbentuk,  namun sudah bekerja dan melakukan sejumlah kegiatan di lingkup anggota. “Saat ini masih dalam proses pengurusan badan hukum. Seiring dengan itu, sejumlah program kerja yang disusun sudah mulai dijalankan,” ucapnya.

Sumber : Harian MedanBisnis

Minggu, 13 Mei 2012

Yasozara Laoli, Merajut Tali Jadi Barang Bernilai Tinggi

Usaha pembuatan keranjang kereta yang digeluti Yasozara Laoli dengan sistem marketing titip jual bongkar pasang ternyata sangat efektif dalam mengembangkan usaha keranjangnya yang makin berkembang.
Usaha yang sudah berjalan sejak tahun 2004 ini menurut Laoli adalah dengan menitipkan produknya kemudian menjual dan jika sudah laku dirinya akan memasok lagi. “

Dengan sistem marketing ini saya dan penjual atau pemilik toko tidak merasa terbebani bahkan bersifat terbuka serta saling percaya,” kata Laoli kepada MedanBisnis di tempat tinggalnya Jalan Maharani II No 42 Komplek P dan K Kelurahan Rengas Pulau Kecamatan Medan Marelan.

Saat ini, kata dia, dirinya sudah mempekerjakan 10 orang pekerja yang kebanyakan para tetangga dekatnya. “Dengan usaha ini kita bisa membuka lapangan pekerjaan,” ungkapnya.
Dikatakannya, dengan bermodal semangat terlebih setelah dirinya tidak lagi bekerja sebagai sales di salah satu perusahaan, Laoli mulai memanfaatkan tali-tali bekas packaging pabrik tempatnya dulu bekerja. Ia merajut tali-tali plastik tersebut menjadi tikar untuk kemudian dibentuk menjadi keranjang kereta. Akhirnya usaha pembuatan keranjang kereta itu berlanjut bahkan makin hari makin berkembang.

Bukan itu saja, menurut Laoli usaha pembuatan keranjang kereta itu juga sudah merambah ke seluruh penjuru Kota Medan meskipun penjualan dilakukannya seorang diri. “Lebih dari 30 kedai atau toko yang sudah menjual produk kami,” ungkapnya lagi.

Pemuda asal Nias tersebut selama tinggal di Medan tetap semangat dan survive manakala usahanya mengalami pasang surut. “Hanya niat dan tekad maka usaha saya ini bisa terus berkembang,” akunya.

Mengenai omzet setiap bulannya ia mengaku sudah lumayan. Bahkan jika dihitung setiap toko sudah ada stok produk miliknya senilai Rp 2 juta. “Jadi jika ada toko yang sudah habis produk sesuai jenis dan ukurannya mereka tinggal telepon dan saya akan mengantarnya kemudian pihak toko membayar batang yang sudah laku,” aku Laoli.

Untuk bahan bakunya sendiri Laoli sudah tidak susah lagi mengambil dari beberapa pabrik yang ada di KIM. Setiap bulannya sudah ada yang mengantar ke rumahnya. Untuk sekali antar kata dia, sekira 3 ton dan bahan baku tersebut untuk pengerjaan selama 3 bulan.

“Untuk pembelian bahan baku atau tali plastik saya mengeluarkan modal sekira Rp 5 juta atau sekitar Rp 5.000 per kg. Kemudian untuk upah pekerja setiap harinya rata-rata Rp 300 ribu. Setiap pekerja penghasilannya tidak sama karena sistem kerja borongan,” tambahnya.

Sampai kini jika dihitung laba yang didapat bisa mencapai 50% dari pengeluaran yang ada termasuk untuk beli bahan serta upah pekerja. “Sekitar Rp 10 juta keuntungan bersih dari 3 ton bahan baku dikurangi pengeluaran,” kata sarjana hukum itu.

Bahkan kata dia, sisa atau limbah dari bekas potongan-potongan tali untuk pembuatan keranjang juga dapat dijual ke penampung. “Jadi limbahnya seperti potongan tali maupun seng sudah ada yang menampungnya,” katanya lagi.

Dikatakannya, untuk keranjang kereta yang dijual kepada toko atau penjual dengan ukuran 28 dengan jenis bahan tali hijau harganya senilai Rp 120 ribu, jenis bahan tali campuran Rp 110 ribu, tali biasa Rp 100 ribu. Untuk ukuran 26 dengan bahan tali hijau dijual dengan harga Rp 115 ribu, tali campur Rp 105 ribu, tali biasa Rp 95 ribu. Sedangkan untuk keranjang ukuran 24 dengan bahan tali hijau dijual Rp 110 ribu, tali campur Rp 100 ribu, tali biasa Rp 85 ribu. “Jadi, harga tergantung ukuran dan jenis bahan tali,” ujarnya.

Laoli memberikan nama usahanya itu nama Usaha Lauru Raya yang menurutnya mengandung banyak arti dan makna. Tiga kata yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.Usaha yang berarti jerih payah,sedangkan lauru adalah bahasa Nias yang berarti tempat untuk mengukur padi sedangkan raya yang berarti timur. “Jadi Usaha Lauru Raya bisa diartikan sebagai jerih payah dalam usaha mencari nafkah. Dan kebetulan saya berasal dari Nias bagian timur,” jelasnya.

Sumber : Harian MedanBisnis

KBR Bina Mandiri Tanam Pohon

Kelompok Tani Kebun Bibit Rakyat (KBR) Bina Mandiri Jalan Sekrap Pasar I Tengah Gang Rahayu Baru Kelurahan Tanah 600 Kecamatan Medan Marelan, telah melakukan penanaman bibit pohon kurang lebih 8 ribu pohon dari program pembibitan pohon sebanyak 50 ribu pohon sesuai dengan program Pemko Medan yang ditangani oleh Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Medan.

Program KBR itu sendiri merupakan program Tahun Anggaran (TA) 2011 dan mulai ditanam pada tahun 2012 ini dengan luas cakupan diwilayah kelompok tani berada. Ketua Kelompok Tani Bina Mandiri M Sarumaha menjelaskan penanaman bibit pohon dilakukan di seluruh lingkungan yang ada di Kelurahan Tanah Enamratus Kecamatan Medan Marelan di 11 lingkungan.

Sudah tujuh jenis pohon yang ditanam, di antaarnya pohon ketapang, nangka, terembesi, sengon,sirsak, mangga serta jambu. Penanaman itu sendiri melibatkan seluruh anggota kelompok tani serta kepala lingkungan dan masyarakat.

Tujuan penanaman itu sesuai program KBR selaku fasilisator pemerintah dalam penyediaan bibit tanaman hutan dan tanaman serbaguna yang prosesnya dibuat secara swakelola oleh kelompok tani.

Bibit hasil Bibit Kebun Rakyat itu digunakan untuk merehabilitasi lahan kritis, lahan kosong dan lahan tidak produktif, ungkap Sarumaha. Di samping itu, KBR juga dipakai sebagai sarana untuk mengurangi terjadinya resiko sosial berupa kemiskinan akibat degradasi hutan dan lahan serta wadah pengetahuan dan keterampilan mengenai pembuatan persemaian dan penanaman menggunakan benih/bibit berkualitas.

Sumber : Harian MedanBisnis