PROFIL

Foto saya
Medan, Sumatera Utara, Indonesia
BADAN HUKUM : 518/30/BH/II.14/VII/2012. Berdiri tanggal 15 April 2012. SEKRETARIAT : Jl. A. Sani Muthalib Gg. Sukarela No. 11 Kel. Terjun, Kec. Medan Marelan, Kota Medan, PENGURUS : Ketua I Eko Hendra, Ketua II Erni, Sekretaris I Bambang Sutrisno, Sekretaris II Rina Yanti, Bendahara Rosita.

Kamis, 09 Januari 2014

Mak Intan Kembangkan Jati Belanda

Petani tanaman obat keluarga (toga) di Kota Medan, Sarinten, mengembangkan tanaman jati belanda yang kini mulai banyak dicari masyarakat karena diyakini khasiatnya sebagai tanaman obat. Ditemui MedanBisnis di kediaman sekaligus kebun toganya, Jalan Marelan VII Lingkungan V Kelurahan Tanah 600, Medan Marelan, baru-baru ini, wanita yang akrab disapa Mak Intan ini menyebutkan, kini ada sekitar 10 batang pohon jati belanda berusia sekitar satu tahun di kebunnya serta sejumlah bibit hasil perbanyakan yang dilakukannya.

"Sepuluh batang yang sudah jadi itu kiriman teman dari Jawa. Lantas, saya tertarik mengembangkannya karena tanaman jenis ini masih langka di sini," katanya.

Disebutkan, pohon tanaman yang berbahasa latin Guazuma ulmifolia itu salah satu jenis koleksi tanaman di kebun Mak Intan, di antara ratusan jenis tanaman berkhasiat obat lainnya. Sepuluh batang pohon itu pula yang jadi bahan indukan, untuk perbanyakan yang sementara dilakukannya dengan cara stek batang.

"Ada beberapa bibit yang berhasil dikembangkan, tapi sebagian sudah laku terjual. Ada rencana untuk memperbanyak lagi, karena ternyata banyak juga kolektor tanaman atau orang yang membutuhkan untuk obat mencari kemari," ujar Mak Intan.

Disebutkannya, untuk memperbanyak jati belanda tidaklah mudah. Karena perbanyakan melalui stek nyatanya tidak efektif, banyak bakal bibit yang mati. Karena itu dia terus belajar bagaimana cara efektif untuk memperbanyak tanaman tersebut.

Peraih juara pertama toga se Sumatera Utara ini menjelaskan, belakangan jati belanda banyak dicari karena air rebusan daunnya dianggap berkhasiat sebagai pelangsing tubuh.

Menurutnya, ini dikarenakan daun jati belanda mengandung serat yang bersifat menghambat penyerapan lemak, gula dan kolesterol yang terdapat dalam makanan dan minuman.

Tanaman yang diperkirakan berasal dari benua Amerika ini juga diyakini berkhasiat menekan resiko diare dan perut kembung.

Kata Mak Intan, sekian lama orang di Pulau Jawa sudah memanfaatkan bagian tanaman jati belanda sebagai ramuan herbal. Beberapa tahun terakhir pengusaha jamu juga sudah menggunakannya dalam produk olahan berbentuk serbuk dalam kapsul maupun seduhan.

"Tapi setahu saya, di Sumatera Utara tanaman ini masih langka. Sayangnya, saya tidak punya lahan yang cukup luas untuk mengembangkannya lebih banyak lagi, paling sekadar dijadikan bibit," katanya.

Sumber : Harian MedanBisnis

Taufik Hidayat Memotivasi Anggota Kelompok UCT

Anggota DPRD Sumatera Utara Taufik Hidayat memotivasi anggota Kelompok Usaha Citra Tani (UCT) agar anggota kelompok usaha wanita itu lebih giat menjalankan usaha. Hal ini untuk menyongsong peluang memajukan kegiatan yang pada akhirnya akan meningkatkan taraf perekonomian keluarga. "Banyak hal yang bisa dilakukan para wanita, ibu-ibu rumah tangga, untuk membantu suami menambah penghasilan keluarga. Saya senang dengan apa yang dilakukan ibu-ibu dari Kelompok UCT ini, namun hendaknya apa yang telah dilakukan lebih ditingkatkan," kata anggota dewan asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, Selasa (7/1).

Taufik didampingi Ketua Forum Tani Mandiri Muhajir hadir bersilaturahmi saat kegiatan pertemuan rutin anggota Kelompok UCT, di Jalan Marelan IX Gg Amal, Lingkungan I, Kelurahan Terjun, Medan Marelan.

Saat itu, Ketua Kelompok UCT Rosita menyampaikan, anggota mereka berasal dari berbagai latar belakang seperti petani, pedagang dan pelaku UKM lainnya. Kelompok ini juga telah mengelola sejumlah kegiatan usaha, mulai dari bank sampah, daur ulang sampah, peternakan serta produksi makanan. Namun dalam perjalanannya, kata Rosita, mereka masih mengalami sejumlah kendala, sehingga perlu bimbingan dan arahan dari pihak-pihak terkait termasuk anggota dewan.

Menanggapi itu, Taufik yang kembali mencalonkan diri menjadi anggota DPRD Sumut dari Dapil 1, mengatakan, sudah jadi tugas dan kewajiban mereka sebagai wakil rakyat untuk menyerap aspirasi masyarakat. "Mudah-mudahan apa yang jadi aspirasi Kelompok UCT ini juga bisa kami sampaikan ke pemerintah, agar kelompok produktif seperti ini mendapat bantuan dan binaan," katanya.

Pada kesempatan kunjungan itu, Taufik bersama Muhajir menyalurkan bantuan sejumlah bibit pohon jambu air madu kepada Kelompok UCT. Muhajir yang juga caleg PKS untuk DPRD Medan dari Dapil 5 menjelaskan, pengadaan bantuan dari pemerintah atas aspirasi Forum Tani mandiri ini juga dimaksudkan agar tiap rumah tangga punya tanaman produktif yang hasilnya bisa dinikmati keluarga, atau menjadi tambahan penghasilan.

"Mudah-mudahan ke depan Kelompok UCT juga bisa menjadi anggota forum, dan bersama kami berjuang mengembangkan peningkatan ekonomi keluarga," ujar Muhajir.

Sumber : Harian MedanBisnis