Koperasi harus berkembang dengan memprioritaskan
kesehatan organisasi dan manajemennya agar bisa mendapat perhatian dari
perbankan untuk keperluan pembiayaan yang diperlukan oleh
anggotanya.
Prakoso (Koko) Budi Susetyo, Deputi Bidang Sumberdaya
Manusia Kementerian Koperasi dan UKM, mengemukakan oleh karena itu
pengurus koperasi harus percaya diri bisa meningkatkan kinerja lembaga
ekonomi masyarakat yang dipimpinnya.
”Itu sebabnya pengurus harus bisa membenahi sistem manajemen. Jika
koperasi sehat, maka perbankan yang akan mencari guna menyalurkan dana
pembiayaan yang diperlukan anggota koperasi,” katanya ketika membuka
program pelatihan bagi koperasi di Rangkas Bitung, Lebak, baru-baru ini.
Menurut dia, saat ini banyak koperasi tidak memiliki kepercayaan
diri untuk bisa berkembang meraih sukses. Padahal, kesuksesan bisa
diraih koperasi apabila seluruh unsur di organisasi tersebut memahami
fungsi dan peran masing-masing.
Apalagi jika seluruh unsur terkait dalam lembaga tersebut dikelola
secara baik dan benar. Misalnya, pengurus harus saling mendukung
meningkatkan kapasitas usaha. Kemudian jangan melupakan unsur pembinaan
dan pendidikan kepada anggota sebagai roh dari koperasi.
Oleh karena itu dia mengingatkan pengurus koperasi sebaiknya dipilih
dari orang yang masih enerjik, jangan dari kalangan pensiunan.
“Mengurus koperasi tidak bisa dengan paruh waktu, dan kalau yang
diangkat menjadi pengurus dari kalangan pensiunan, maka perjalanan
koperasi kurang benar.”
Kepada peserta pelatihan koperasi, dia berharap agar bisa memahami
prinsip dasar koperasi secara benar. Dengan demikian bisa melahirkan
koperasi tangguh di masa depan. Koko menyarankan agar pengurus koperasi
lebih baik dipercayakan kepada kaum perempuan.
Alasan dia, karena kaum ibu atau perempuan umumnya lebih amanah dan
tawakal menjadi pengurus.
Selain itu lebih cermat dan teliti menyikapi
permasalahan yang dihadapi. Jika ada keperluan untuk mengembangkan
koperasi, Kementerian Koperasi dan UKM siap melakukan fasilitasi sesuai
fungsinya.
Sumber : Bisnis Indonesia
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar